Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

Sama - sama Do'a, agar Allah Jaga Iman, Amal (Taqwa) agar Allah beri Keberkahan (Dilema Mua'alaf akibat Resesi Ekonomi)

 (Kita buat Dakwah di tempat kita, Allah Kuasa menurunkan Hidayah di tempat lain) Caroline, Penjaga Bar yang Menjahit Jilbab Usai Jadi Mualaf Caroline mengikuti jejak suaminya menjadi mualaf. Rabu , 19 Aug 2020, 05:00 WIB onislam.net Caroline, Penjaga Bar yang Menjahit Jilbab Usai Jadi Mualaf. Foto Ilustrasi: Mualaf tengah membaca literatur Islam/ilustrasi Rep: Mabruroh Red: Muhammad Hafil REPUBLIKA.CO.ID, SWISS -- Caroline adalah salah seorang pekerja di sebuah bar di Swiss. Caroline sangat menyukai pekerjannya itu menjadi seorang  barkeeper. Sayangnya, pandemi covid-19 membuat bar tempatnya bekerja harus tutup dan ia harus diam di rumah. Pada awal-awal, ia masih memperoleh upah dari bosnya. Sayangnya hal ini tidak berlangsung lama. Hingga pada suatu waktu ia pun harus keluar dari tempatnya bekerja. Caroline menjadi pengangguran, begitu juga suaminya. Mereka kehilangan pekerjaan dan lebih banyak berdiam diri di rumah tampa aktifitas yang berarti. Kebosanan dan rasa jenuh mulai mengger

Belajar dari Sahabat Abu Dzar Al-Ghifari

Belajar dari Sahabat Abu Dzar Al-Ghifari IA   datang ke Makkah sambil terhuyung-huyung, namun sinar matanya bersinar bahagia. Ia memasuki kota dengan menyamar seolah-olah hendak melakukan  thawaf  mengelilingi berhala-berhala di sekitar Ka’bah, atau seolah-olah musafir yang sesat dalam perjalanan, yang memerlukan istirahat dan menambah perbekalan. Padahal seandainya orang-orang Makkah tahu bahwa kedatangannya itu untuk menjumpai Nabi Muhammad  Shalallahu ‘Alaihi Wassallam  dan mendengarkan keterangan beliau, pastilah mereka akan membunuhnya. Samar-samar  ia memperoleh petunjuk kediaman Nabi Muhammad. Pada suatu pagi, lelaki itu, Abu Dzar Al-Ghifari, pergi ke tempat tersebut. Didapatinya Rasulullah  Shalallahu ‘Alaihi Wassallam  sedang duduk seorang diri. “Selamat pagi, wahai kawan sebangsa.” “ Wa alaikum salam , wahai sahabat,” jawab Rasulullah. “Bacakanlah kepadaku hasil gubahan Anda!” “Ia bukan syair hingga dapat digubah, tetapi Al-Qur’an yang mulia,” kata Rasulul