Langsung ke konten utama

Postingan

Ketika Futur Menimpa Para Da'i

  You are here:   Home   /   Long Articles   /   When Futur (Laziness) Befalls Dakwah Activist When Futur (Laziness) Befalls Dakwah Activist December 3, 2014  by  Muhammad Haniff Hassan (I would like to thank bro. Mohammad Hafiz bin Kusairi for translating this article from the  original version   in Malay. May Allah rewards him with the best rewards.) © Muhammad Haniff Hassan The meaning of  Futur Futur  is derived from the Arabic language and it suggests the condition of being severed, static, lazy or slow in contrast to a prior state of consistency and diligence. In the context of  dakwah  (calling to the way of Allah), it is a disease which has befallen the activists of  dakwah ; manifesting itself in the form of laziness, procrastination, slowness and worst off all, the halting of one’s very activism in  dakwah  when previously he or she is one who is active and highly-driven. This phenomena is common and is faced by many who are tasked with the responsibility of moulding  dakwah
Postingan terbaru

KISAH NYATA! Seorang S3 ITB Yang Jadi Rektor ITS Dapat Hidayah dan Meninggalkan Profesi, Jabatan & Gajinya

gambar hanya ilustrasi KISAH NYATA : "KENANGAN DARI MANTAN REKTOR ITS" SEORANG SARJANA S3, SUDAH JADI DOKTOR ATAU PROFESOR, DIA RELA MENINGGALKAN PEKERJAAN DUNIANYA, HANYA DEMI MONDOK UNTUK MEPELAJARI AL-QUR'AN DAN MENGHAFALKAN AL-QUR'AN 30 JUZ PADAHAL GAJI NYA BESAR DAN UMURNYA JUGA SUDAH LUMAYAN TUA, TAPI MASIH MAU BELAJAR MENDALAMI AL-QUR'AN BELIAU MEMILIH UNTUK MONDOK BELAJAR AL-QUR'AN SEBAGAI PERSIAPAN MENGHADAP ALLAH NANTI Tulisan Rektor ITS, Prof Joni Hermana di wall FB nya Coba simak kutipan inspiratif di bawah ini yang menggugah... Dulu di kala aku kecil, aku selalu mendapat peringkat 1 baik di tingkat SD, SMP, maupun SMA... Semua merasa senang, ibu dan ayah pun selalu memelukku dengan bangga. Keluarga sangat senang melihat anaknya pintar dan berprestasi. Aku masuk perguruan tinggi ternama pun, tanpa embel-embel test. Orang tua dan teman-temanku merasa bangga terhadap diriku. Tatkala aku kuliah IPK ku selalu 4 dan lulus dengan predikat cum laude. Semu

Sejarah Singkat Madrasah Deoband dan Hubungannya dengan Taliban

Dianggap Sama dengan Syariat Islam Arab Saudi, Ternyata Inilah Deobandi, Ajaran Islam yang Dipegang Taliban dan Ditentang Pemuka Islam Sunni, Siapa Sangka Berakar di Desa di India By May N, Jumat, 1 Oktober 2021 | 16:00 WI B   Desa Mujahiddin setelah Soviet menduduki Afghanistan, cikal bakal berdirinya Taliban karena gelonggongan uang dari AS Intisari-Online.com - Mengikuti kudeta kekuasaan di Afghanistan oleh Taliban, yang berambisi membangun kembali 'Kekaisaran Islam Afghanistan', muncul ketakutan terkait ideologi Islamis tertentu akan bangkit kembali. Hal inilah yang menyebabkan warga Afghanistan dalam jumlah besar melarikan diri, atau bersembunyi menyelamatkan hidup mereka. Taliban sudah dikenal karena aturan mereka yang menekan. Mereka telah menguasai Afghanistan sejak 1996 sampai 2001. Kemudian mereka digulingkan oleh pasukan Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Di bawah aturan Taliban, penganut agama minoritas dan umat Muslim lain yang tidak memiliki pemahaman Islam sesuai

Insiden Setelah Musyawarah Dunia Malaysia (Klarifikasi)

K larifikasi yang perlu dan penting. Agar semua tahu bahwa ada penipuan kepada umat. Juga untuk mengoreksi kesalahpahaman yang berbahaya. November 2022,... tentang berita yang tidak lengkap dari insiden Maulvi Sohail Sahib Insiden itu telah diputar balikkan.  Semua yang beliau katakan dapat didengar dengan cermat di dalam laporan di bawah ini. Fakta sebenarnya adalah sebagai berikut, Bahwa ketika dia mulai memasuki gedung, dia dihentikan oleh penjaga, kemudian Mulwi Sohail berkata, “Aku akan menemui Maulana Ehsanul Haq Sahib Damat Barakatuhum Al Aaliya (Amir SA Pakistan)” tetapi kemudian penjaga itu mendorongnya dengan kasar.  Maka Maulvi Sohail berkata, “Saya adalah saudara Maulana Ehsan Sahib.  Saya akan menyampaikan salam Maulana Saad Sahab kepadanya. Dan Mulwi Sohail mengatakan bahwa saya selalu bertemu dengan saudaraku seminggu sekali.”  Jadi penjaga pergi, tetapi salah satu ulama yang berdiri di sana, Maulvi Ishaq Sargodha, membawa beberapa orang bersamanya dari belakang dan mula